Persiapan Sebelum Mengirim Aplikasi

Agar siap dan memperbesar peluang keberhasilan melamar dan mejalankan studi di Jerman, persiapan yang matang harus kita lakukan jauh-jauh hari sebelum studi itu sendiri. Bagi lulusan SMA yang ingin melanjutkan astudinya ke Jerman sebaiknya memulai persiapan ini ketika naik ke kelas 3 atau di akhir kelas 2, jika memang tidak berminat untuk mengikuti SPMB dan kuliah di Indonesia. Pun bagi calon mahasiswa lainnya, baik untuk program Master maupun Doktor. Persiapan yang dilakukan sejak awal akan lebih mendukung keberhasilan kita dalam studi. Jangan sampai tercetus kata menyesal mengapa tidak dari dulu melakukan persiapan. Persiapan apa saja yang perlu kita lakukan?

Bahasa

Persiapan bahasa Jerman mutlak dilakukan bagi calon mahasiswa Jerman. Walaupun program yang diambil adalah program Internasional yang berbahasa Inggris, karena untuk kehidupan sehari-hari seperti belanja, ke dokter dan urusan lainnya tetap dibutuhkan bahasa Jerman. Terlebh-lebih bagi yang memilih program bahasa Jerman ataupun yang disyaratkan harus lulus ujian bahasa Jerman seperti DSH.



Bahkan untuk masuk Studienkolleg bagi para lulusan SMA yang diujikan adalah kemampuan bahasa Jerman. Apabila kemampuan bahasa Jerman kita bagus, maka kemungkinan lulus tahapan awal studi di Jerman, ujian Aufnahmeprüfung bakal terlewati.

Mahasiswa asing sebagian besar harus berjuang menyesuaikan dan menguasai bahasa Jerman di awalawal perkuliahan. Ujian-ujian di Jerman sebagiasn besar dilakukan secara lisan yang artinya kita harus mampu menjawab dan menjelaskan apa yang kita pahami dalam bahasa Jerman secara terstruktur dan benar. Kendala bahasa yang membuat kita sulit menjelaskan atau bingung bagaimana menjelaskannya dalam bahasa Jerman akan memperkecil kemungkinan mendapatkan nilai yang bagus, meskipun misalnya kita memahami betul materi ujian tersebut.

Karena itu persiapkan baik-baik bahasa Jerman kita. Banyak cara yang dapat dilakukan. Kita dapat mengambil kursus-kursus bahasa reguler maupun intensif di Goethe Insitut. Alamat Goethe Institut dapat dilihat pada lampiran. Kita juga dapat mengambil kursus langsung di Jerman, tentunya dengan tetap memiliki kemampuan dasar berbahasa Jerman. Namun kursus di Jerman jauh lebih mahal dibanding di Indonesia. Biaya kursus intensif dengan waktu kursus setiap hari dari Senin – Jum’at selama kurang lebih 2 jam sebesar minimal kira-kira 250 Euro. Bahkan di Goethe Institut Jerman, biaya kursus intensif menghabiskan uang ribuan Euro perbulannya.

Lebih banyak keuntungannya jika kita melakukan persiapan tersebut di Indonesia. Baik dari segi waktu maupun keuangan. Baru ketika di Jerman kita dapat melakukan sedikit pendalaman, untuk pembiasaan mendengar dan berbicara dalam bahasa Jerman dengan mengambil kursus di Jerman.

Seberapa lamapun kita mengikuti kursus bahasa Jerman di Indonesia, tetap pembiasaan telinga dan mulut untuk berbahasa Jerman melalui kursus langsung di Jerman harus ditempuh. Beberapa mungkin melihat bahwa kursus di Indonesia ini sebagai suatu kesia-siaan karena toh tetap harus kurus lagi nantinya. Namun mesti diingat bahwa untuk mendapatkan Zulassungbescheid kita harus mengikuti kursus agar memperoleh surat keterangan kursus ataupun ijazah yang disyaratkan untuk melamar studi. Lebih bagus lagi jika kita mampu mengikuti ujian ZdaF yang diselenggarakan Goethe Institut dengan belajar otodidak tanpa harus ikut kursus. Tapi sepertinya ini kondisi yang sulit.

Para pemegang beasiswa, biasanya mendapatkan kursus bahasa intensif di Indonesia kemudian dilanjutkan pendalaman dan pembiasaan di Jerman untuk persiapan mengambi ujian DSH.

Paspor
Paspor berlaku sebagai kartu identitas kita yang berlingkup internasional, yang mutlak harus kita miliki ketika kita melakukan perjalanan ke luar Indonesia. Pengurusan paspor dilakukan di kantor Imigrasi Indonesia. Proses pengurusan paspor secara normal memakan waktu 1 – 2 minggu. Prosedur pembuatan paspor tidak terlalu merepotkan asalkan semua persyaratan kita lengkapi. Dokumen-dokumen yang sekiranya dibutuhkan untuk membuat paspor adalah

1. Kartu Tanda Penduduk (KTP) dan Kartu Keluarga (KK)
2. Ijazah Terakhir

Visa

Visa yang digunakan atau yang harus kita apply jika ingin melanjutkan studi di Jerman adalah visa pelajar atau visa lamaran studi, bukan visa turis ataupun visa belajar bahasa. Karena kedua jenis visa terakhir umumnya tidak dapat digunakan untuk mengambil studi di Jerman. Kita harus kembali ke Indonesia untuk mengganti visa karena pergantian visa tidak dapat dilakukan di Jerman. Pembuatan visa dapat diajukan di Kedutaan Jerman di Jakarta atau melalui Konsul Honorer di beberapa kota besar Indonesia lainnya. Alamat Kedutaan dan Konsul Honorer dapat dilihat pada lampiran. Biaya pembuatan visa sebesar 50 Euro dan dibayarkan dalam rupiah (Stand Januari 2003). Bila mengajukan permohonan visa melalui Konsul Honorer, ada biaya tambahan yang harus dibayar untuk pemeriksaan identitas dalam bentuk pengesahan tanda tangan.

Permohonan visa dengan semua kelengkapan dokumen selambat-lambatnya 6 minggu sebelum
keberangkatan dimasukkan ke Kedutaan atau Konsul Honorer. Formulir permohonan visa harus diisi lengkap. Formulir tersebut bisa kita dapatkan di Kedutaan atau Konsul Honorer atau donwload di http://www.germanembjak.or.id/spr_2/willkommen/visa/visalang.html. Apabila ada pertanyaan yang berkenaan dengan pengisian formulir atau persyaratan permohonan visa, kita dapat menghubungi bagian visa Kedutaan Jerman Jakarta (Tel 390 1750 ext. 105).

Visa Lamaran Studi

Untuk visa lamaran studi kita harus melengkapi dokumen sebagai berikut:
1. Paspor yang berlaku
2. Pas foto 4 x 6 , 2 buah
3. Ijazah terakhir dan terjemahannya
4. Raport atau transkrip studi yang sudah dicapai dan terjemahannya
5. Bukti kemampuan berbahasa Jerman atau bukti penerimaan kursus bahasa Jerman intensif di Jerman
6. Bukti jaminan biaya hidup di Jerman

Visa Studi

Dokumen-dokumen yang perlu dilengkapi untuk mendapatkan visa studi adalah sbb:

1. Paspor yang berlaku
2. Pas foto 4 x 6 , 2 buah
3. Ijazah terakhir dan terjemahannya
4. Bukti studi sebelumnya dan terjemahannya
5. Raport atau transkrip studi yang sudah dicapai dan terjemahannya
6. Bukti kemampuan berbahasa Jerman atau bukti penerimaan kursus bahasa Jerman intensif di Jerman
7. Zulassung atau surat bukti pemberitahuan penerimaan studi di Jerman
8. Bukti jaminan biaya hidup di Jerman

Jaminan Biaya Hidup

Terdapat beberapa kemungkinan sponsor atau yang membiayai hidup selama di Jerman;

a. Jika pembiayaan ditanggung oleh seseorang dari Indonesia, maka orang tersebut berkewajiban menanggung semua biaya studi selama masa studi. Hal ini dinyatakan dalam lembar Kedutaan „Pernyataan Kewajiban“ dan harus menyerahkan tanda bukti pendapatan teratur setiap bulannya.
b. Jika pembiayaan ditanggung oleh sponsor dari Jerman, maka sponsor tersebut harus membuat Pernyataan Kewajiban dimana dinyatakan bahwa dia bersedia menanggung semua biaya selama masa studi. Disamping itu sponsosr juga harus menunjukkan bukti bahwa dia mampu secara finansiil untuk membiayai.
c. Jika pembiayaan ditanggung oleh beasiswa, maka harus diserahkan surat persetujuan pemberian beasiswa

Surat Jaminan Sponsor

Salah satu persyaratan penerimaan permohonan visa izin tinggal untuk studi adalah melampirkan surat jaminan keuangan dari sponsor. Untuk itu yang bertindak sebagai sponsor harus datang sendiri menghadap Bagian Visa. Suatu tabungan khusus dengan uang sejumlah sekitar 7.000,-  (atau kira-kira Rp. 65.000.000,-) harus dibuka oleh pihak yang menjadi sponsor pemohon visa pada suatu bank di Indonesia. Pihak sponsor tersebut harus menginstruksikan bank bersangkutan untuk memblokir uang tersebut untuk jangka waktu 12 bulan, dan dengan permohonan khusus bahwa setiap bulan sejumlah minimum 585,-  ( atau kira-kira Rp. 5.400.000,-)- atau maksimal 1/12 dari jumlah total uang yang disimpan– akan ditransfer ke rekening bank mahasiswa tersebut, yang akan dibuka di Jerman setelah ia tiba di kota tempat studi. Selain itu perlu juga ditunjukkan sertifikat deposito (jika ada), laporan rekening koran, buku tabungan, slip gaji dsb. Sebagai bukti bahwa sponsor masih mempunyai dana yang cukup untuk membiayai hidup sponsor sendiri dan keluarganya di luar biaya untuk keperluan studi tersebut di atas.

Dokumen yang harus diserahkan oleh pihak sponsor antara lain:

- surat konfirmasi dari pihak bank tentang pembukaan tabungan baru yang dilengkapi dengan instruksi seperti tersebut di atas.
- Buku tabungan yang baru dan fotokopinya, dengan saldo sekurang-kurangnya 7.000,-  (atau +Rp. 65.000.000,-)
- Sertifikat deposito, laporan rekening Koran, buku tabungan dll yang asli dan fotokopinya.
- Kartu Tanda Pengenal (KTP) yang asli plus fotokopinya.
- Kartu Nama (kalau ada)
- SIUP (kalau ada)
- Biaya: 20,- (dibayar dalam Rupiah sesuai dengan kurs pada hari itu)

Formulir Pernyataan Kewajiban dapat diperoleh di Kedutaan atau Konsul Honorer.

Sedikit Ketrampilan

Kehidupan di Jerman bisa jadi agak menyulitkan bagi yang sama sekali tidak memiliki ketrampilan tertentu. Keluhan-keluhan bisa muncul karenanya. Sungguh kita akan mengakui semakin banyak ketrampilan yang kita kuasai semakin nyaman dan mudah hidup kita di Jerman.

Memasak

Keluhan yang seringkali terjadi adalah mengenai makanan. Terutama bagi yang sama sekali tidak bisa dan tidak pernah memasak. Makan roti terus menerus selain bosan, juga tidak cukup mengenyangkan bagi kita yang terbiasa menyantap nasi. Sering jajan ke luar juga cukup memboroskan. Harga jajanan di Jerman cukup mahal, terlebih untuk dikonsumsi rutin setiap hari. Kemampuan memasak sebatas menggoreng telur kurang memuaskan, apalagi ketika bayangan masakan rumah muncul selalu di benak. Bosan, lapar, mau masakan mama!

Sebelum musibah itu terjadi, tidak ada ruginya belajar sedikit memasak di rumah. Pilih jenis masakan yang praktis dan mudah, karena sebenarnya dengan waktu yang singkat selama kita tahu caranya masakan yang nikmat pun dapat kita hasilkan. Bumbu-bumbu masak yang dipakai di Jerman biasanya hanya diiris atau sudah dalam bentuk bubuk. Jangan pernah berpikir memasak seperti umumnya di Indonesia yang semua bumbunya harus diulek dahulu. Pilih betul-betul menu yang bisa kita praktekkan secara mudah, praktis dan cepat.

Banyak keuntungan dari sedikit ketrampilan memasak, selain memenuhi selera pribadi kita juga dapat mengundang teman-teman Jerman atau teman kuliah untuk menikmati hidangan kita. Rata-rata orang Jerman menyukai masakan Asia selama tidak pedas. Acara masak memasak antar kultur sangat mereka nikmati dan bisa kita jadikan salah satu alternatif mempererat hubungan kita dengan mereka.

Menjahit

Bukan ketrampilan menjahit sebuah baju yang perlu kita pelajari. Tapi setidaknya kita menguasai bagaimana kita harus memasang kancing baju, atau menjahit klim baju yang terlepas. Ketrampilan dasar menjahit perlu kita ketahui.

Ketrampilan Rumah Tangga lainnya; Menyetrika

Di Jerman kita dilatih untuk mandiri. Bisa dibilang kitalah pembantu dari diri kita sendiri. Termasuk menyetrika baju. Mencuci baju dapat diserahkan sepenuhnya pada mesin cuci pakaian, sedang menyetrika mau tidak mau harus kita kerjakan sendiri. Pekerjaan menyetrika dapat menghabiskan waktu sangat lama dan melelahkan jika kita tidak terbiasa. Pembiasaan akan menyebabkan kita lebih trampil dan cepat melakukan pekerjaan ini. Tidak ada salahnya ketika masih di Indonesia kita mencoba menyetrika baju kita sendiri selama beberapa waktu bagi kita yang belum atau tidak terbiasa menyetrika sendiri. Biar kita tidak shock dan kaget kelak.

Komentar

Postingan Populer