Persiapan Keberangkatan

Kontak dengan Jerman

Lakukan kontak sedapat mungkin dengan relasi, keluarga atau teman yang sudah tinggal di Jerman. Kalaupun kita tidak memilikinya, cari atau buat kontak jika memungkinkan. Di sini dimana kita perlu memulai membuat dan mencari koneksi atau kenalan.

Banyak orang Indonesia yang tinggal di Jerman. Menghubungi mereka per email dan memperkenalkan diri menceritakan rencana studi kita dan meminta bantuan jika memungkinkan bukanlah sesuatu yang tabu. Walaupun kita belum kenal secara pribadi, yang penting kita mendapatkan cukup rekomendasi dan informasi mengenai orang yang akan dimintai bantuannya. Lakukan hal ini jauh-jauh waktu sebelum kedatangan kita ke Jerman.

Karena berada jauh dari Indonesia, rasa persaudaraan dan kekeluargaan sesama orang Indonesia cukup besar. Membantu, menjemput dan sebagainya orang-orang Indonesia yang baru pertama kali datang merupakan hal yang biasa bagi kita yang tinggal di Jerman.
Bantuan yang kita perlukan untuk pertama kali adalah penjemputan dan mencari tempat tinggal sementara sampai kita mendapat tempat tinggal yang tetap.



Kalaupun sampai dekat waktu keberangkatan kita masih belum mendapatkan kontak, mungkin sebaiknya kita menghubungi biro jasa yang menyediakan fasilitas untuk penjemputan dan pencarian tempat tinggal sementara di Jerman. Tentu saja ini memakan biaya yang tidak sedikit. Banyak pengalaman teman-teman tiba di Jerman cukup dengan melakukan kontak ketika masih di Indonesia, untuk meminta bantuan penjemputan dan penginapan. Lakukan mana yang menurut kita lebih pas dan nyaman.

Tiket pesawat

Sebaiknya jauh-jauh hari tiket pesawat sudah dipesan. Tiket pesawat satu arah ke Eropa atau Jerman yang lebih murah biasanya jika kita membeli atau memesan di negara Jerman sendiri. Kita dapat meminta bantuan keluarga, sanak saudara atau teman untuk memesankan tiket di Jerman dan dikirim/dicetak di Indonesia. Terkadang selisih harga tiket cukup besar sampai dengan 200 euro. Namun kadangkala untuk musim-musim padat /peak season harga tiket tidak terlalu berbeda. Bagi kita yang tidak terlalu memusingkan keuangan selisih harga tersebut mungkin tidak berpengaruh. Bagi yang
tidak sebaiknya kita melakukan perbandingan harga terlebih dahulu.

Sebagian besar pendatang asing di Jerman melalui bandara internasional Frankfurt. Jika tujuan kota kita jauh sekali dari Frankfurt usahakanlah untuk membeli tiket dengan tujuan terdekat dengan kota kita atau langsung ke kota tujuan kita jika memungkinkan. Misal kota tujuan kita adalah Lüneburg maka pilihlah tiket dengan tujuan kota terdekat yakni Hamburg. Hal ini memudahkan penjemputan dari kota tujuan kita. Jika hal ini kita nilai lebih ruwet dan susah, memang tidak ada salahnya memilih Frankfurt sebagai pemberhentian awal kita.

Dokumen-dokumen

Jerman adalah negara yang sangat taat dengan peraturan dan sangat menekankan kelengkapan dokumen sesuai dengan peraturan-peraturan yang berlaku. Usahakanlah jangan sampai ada dokumendokumen penting yang tertinggal atau hilang selama di perjalanan. Walaupun kita dapat meminta dikirim lagi dari Indonesia, namun usaha untuk memperkecil rasa jengkel atau tegang karena urusan administrasi bisa dihindarkan.

Dokumen-dokumen yang sekiranya wajib kita bawa serta ke Jerman adalah:

Paspor resmi dan visa Jerman yang berlaku
Ijazah asli terakhir dan fotokopinya yang telah dilegalisasi
Terjemahan ijazah terakhir dan fotokopinya yang telah dilegalisasi
Tanda bukti jaminan finasial
Tanda bukti ijin studi/Zulassungbescheid jika anda sudah memilikinya
Akta kelahiran dan terjemahannya yang telah dilegalisir

Surat kesehatan. Dalam bahasa Inggris atau jika dalam bahasa Indonesia disertai terjemahannya.

Riwayat hidup

Surat Ijin Mengemudi. Surat Ijin Mengemudi Internasional yang dikeluarkan oleh Kepolisian Indonesia dapat kita gunakan untuk mengemudi di Jerman selama 6 bulan pertama kita tinggal.Setelah itu kita harus menggantinya dengan SIM Jerman. Perolehan SIM Jerman cukup memakan biaya yang tinggi, bisa mencapai bahkan ribuan Euro.

Surat Nikah dan terjemahannya.

Dokumen-dokumen kesehatan seperti riwayat kesehatan atau kartu imunisasi

Pas foto dan negatifnya. Di Jerman cukup sulit menemukan studio foto yang murah seperti di Indonesia. Yang biasanya tersedia adalah Kotak Foto Otomatis yang hanya menghasilkan foto tanpa negatif. Itu pun sudah cukup mahal kalau setiap membutuhkan foto kita harus bolak balik ke Kotak Foto Otomatis itu. Studio foto yang ada cukup mahal. Sangat menguntungkan jika kita bisa menghindarinya dengan mempersiapkan semua kebutuhan foto dari Indonesia. Siapkan foto hitam putih juga berwarna berikut negatifnya.

Barang-barang Bisa jadi kita bingung apa saja yang harus kita bawa ke Jerman, sebaliknya kita juga bingung karena hampir semua barang kita memenuhi koper dan overweight. Usahakan barang-barang yang kita bawa benar-benar kita butuhkan sehingga tidak overweight. Beberapa maskapai penerbangan cukup ketat untuk kondisi overweight ini. Batas maksimum bagasi bervariasi untuk masing-masing maskapai penerbangan dan jenis tiketnya. Biasanya untuk tiket ekonomi mendapatkan bagasi cuma-cuma sekitar 20 kilo atau 30 kilo. Sebaiknya kita tanyakan ketika kita membeli tiket sehingga tidak terjadi kemungkinan overweight. Jika bagasi kita melebihi batas bagasi cuma-cuma, kita harus membayar biaya tambahan yang cukup besar atau kita harus mengurangi barang kita di bandara. Hal ini akan menjengkelkan dan membuat stress di awal perjalanan. Belum lagi jika ada barang yang sebenarnya sangat anda butuhkan, jadi tertinggal.

Barang-barang yang sekiranya mutlak kita butuhkan di Jerman dan sebaiknya dibawa dari Indonesia daripada dibeli di Jerman karena beberapa alasan salah satu misalnya harga adalah:

Pakaian sehari-hari dan perlengkapannya. Sebaiknya kita membawa pakaian secukupnya, tidak terlalu banyak memenuhi koper juga jangan sampai kita kekurangan baju. Kita perkirakan
kebutuhan baju sekitar misalnya 7 stel dan jangan lupa membawa 1 atau 2 stel pakaian resmi.

Baju hangat. 1 – 2 stel baju hangat/jaket yang memadai cukup untuk kita pakai di masa adaptasi awal. Jika kita datang ke Jerman pada musim dingin maka jaket winter harus kita bawa di cabin. Mulai sekitar September atau bulan Oktober, suhu di Jerman sudah mulai mencapai sekitar belasan derajat Celsius.

Sepatu dan kaos kaki. Minimal 2 pasang sepatu yang casual dan cukup resmi kita siapkan.

Kamus bahasa Jerman. Bagi pemula cukup sulit untuk langsung memakai kamus Jerman-Jerman yang kebanyakan tersedia, lagipula harganya cukup mahal.

Jam Weker

Rice cooker. Jangan anggap remeh barang yang satu ini. Memasak nasi dengan panci agak merepotkan dan tidak praktis. Sedangkan harga rice cooker yang bisa kita dapatkan di toko-toko penjual barang-barang Asia sangat mahal, bisa mencapai 40 Euro. Jika memungkinkan, bawalah rice cooker yang ukurannya paling kecil

Buku-buku pelajaran. Jika memungkinkan bawalah buku-buku pelajaran yang memuat ringkasan lengkap. Jadi tidak perlu tebal dan banyak. Buku-buku pelajaran awal seperti matematika, kimia, bahsa jerman akan sangat kita butuhkan jika kita harus memasuki Studienkollegs. Jika tidak, kita bisa membeli di Jerman, karena buku termasuk barang yang cukup berat dan menghabiskan tempatdi bagasi. Obat-obatan pribadi. Obat-obatan ringan seperti minyak angin atau balsam, parasetamol sebaiknya
juga kita bawa sebagai persediaan awal P3K.

Bumbu-bumbu masak. Beberapa bumbu masak instan seperti bumbu soto, nasi goreng, rendang, dan gulai, juga abon atau dendeng cukup sebagai persediaan awal kita. Jangan terlalu banyak, bawa saja secukupnya sebagai persediaan dan juga alternatif jika kita malas memasak. Barang-barang tersebut dapat kita peroleh dengan harga agak mahal di toko barang-barang Asia.

Kacamata/ Contact Lens. Harga kacamata dan contact lens lebih mahal dibanding di Indonesia. Termasuk harga lensa kacamata. Ada baiknya bagi pemakai contact lens membawa cukup persediaan cairan pembersihnya.

Kamera

Laptop. Harga komputer di Indonesia dan Jerman cukup bersaing, walaupun tetap harga di Indonesia lebih murah. Akan tetapi sering ada penawaran khusus untuk produk yang sudah tidak terlalu up to date namun spesifikasinya masih cukup memenuhi kebutuhan.

Uang

Sleepingbag. Hanya jika masih ada tempat tersisa di bagasi atau koper. Kita akan sangat memerlukannya terutama jika kita masih belum memiliki tempat tinggal yang tetap. Kalaupun kita menumpang di tempat orang lain, sleepingbag ini dapat dimanfaatkan jika tempat tidur tidak tersedia atau sebagai selimut.

Uang

Yang harus kita persiapkan antara lain adalah uang untuk membayar pajak bandara, uang fiskal dan uang hidup selama minggu-minggu awal di Jerman. Sebaiknya kita tidak membawa uang dalam bentuk mata uang Dollar. Kita bisa membawa Travellerscheck jika dengan begitu lebih merasa nyaman. Jangan lupa tetap membawa uang kontan beberapa ratus Euro untuk membayar ongkos tranportasi, dan makanan pada minggu-minggu awal. Jika mempunyai kartu kredit, kita dapat membawanya sebagai alat pembayaran yang jauh lebih aman dan nyaman. Hampir semua tempat di Jerman menerima pembayaran dengan kartu kredit.

Di Bandara Keberangkatan

Agar tidak terburu-buru dan menghindari masalah yang mungkin muncul tiba-tiba, usahakan kita bisa sampai di bandara minimal 2 jam sebelum keberangkatan. Sehingga ketika meja check in dibuka kita bisa segera check in dan menyelesaikan semua urusan keberangkatan; bagasi, tiket dan lain-lain.

Kita diharuskan mengisi formulir imigrasi, jangan lupa untuk memintanya pada petugas check in, demi menghindarkan teguran dari petugas imigrasi bandara. Juga jangan lupa mengurus pembayaran fiskal bagi yang wajib membayarnya.

Urusan yang harus diselesaikan mungkin hanya sedikit. Tetapi jika kita melakukannya pada waktu yang sempit dan berdekatan dengan waktu keberangkatan, kita akan terburu-buru dan tidak tenang. Hal ini bisa mencetuskan masalah lain yang disebabkan kecerobohan. Misalnya barang ynag tertinggal atau terlupakan.

Komentar

Postingan Populer