Sistem Kuliah
Pada semester-semester awal diadakan penyuluhan untuk mahasiswa baru. Mulai dari formalitas penerimaan oleh pihak universitas, pengenalan lingkungan kampus, sampai dengan pengenalan fasilitas umum seperti perpustakaan (Bibliothek) dan pusat komputer (Rechenzentrum – disingkat RZ). Dengan demikian diharapkan agar setiap mahasiswa baru dapat menggunakan fasilitas-fasilitas tersebut untuk kepentingan akademik yang bersangkutan. Sebaiknya acara penyuluhan ini tidak kita lewatkan, karena kita dapat mengetahui informasi penting studi dan bahan-bahan lain yang berkaitan dengan studi. Setelah imatrikulasi, setiap mahasiswa baru akan mempunyai seorang professor sebagai wali.
Konsultasi dengan wali tentu saja tidak wajib, terlebih selama seorang mahasiswa tidak mempunyai masalah akademik dan tahu apa yang harus ia lakukan. Tapi disisi lain melakukan konsultasi tentu saja mempunyai nilai tambah, karena professor bisa memberikan pandangan dalam kapasitas dia sebagai guru besar yang tentu saja lebih mengenal dunia akademik, dan dalam kasus yang lain dia bisa juga memberikan semacam rekomendasi yang kadang kadang diperlukan untuk mencari tempat praktikum atau untuk melamar beasiswa.
Bimbingan dari perguruan tinggi cukup minim. Kita yang harus berinisiatif mencari informasi. Jalin kontak dengan teman-teman kuliah atau kakak kelas. Pembentukan suatu kelompok belajar akan sangat membantu dan alternatif yang baik. Jaga kontak sesering mungkin dengan teman-teman kuliah agar informasi tetap terupdate dan semangat belajar terjaga.
Ketika awal kuliah kita membuat rencana studi, kuliah apa saja yang harus dan akan kita ambil. Mata kuliah yang harus kita ambil termasuk mata kuliah wajib pada bidang studi yang kita pilih, sedangkan mata kuliah pilihan dapat kita tentukan sendiri. Sebaiknya kita cari informasi mengenai mata kuliah yang ditawarkan jika belum jelas. Jangan sampai kita mengamnbil mata kuliah yang tidak ada hubungannya dengan studi dan justru memberatkan.
Di dalam kuliah jarang diadakan diskusi. Kuliah bukan tempatnya berdiskusi. Ada baiknya sebelum kuliah kita sudah mempersiapkan diri. Mengerti apa yang disampaikan pengajar tanpa persiapan sama sekali adalah cukup sulit. Sehingga bisa jadi kita akan malas mengikuti kuliah dan semakin lama semakin tenggelam tidak pernah mengikuti kuliah sama sekali.
Jadwal lengkap kegiatan akademik diterbitkan tiap awal semester dalam bentuk direktori mata kuliah (Vorlesungverzeichnis) yang bisa dibeli di toko buku sekitar komplek Perguruan Tinggi dengan harga sekitar 3-5 EURO. Didalamnya tercantum semua mata kuliah, waktu dan tempat (gedung kuliah – Hoersaal). Untuk mata kuliah dasar atau mata kuliah wajib dengan jumlah peserta cukup banyak, biasanya ditempatkan di gedung kuliah umum berkapasitas besar. Sedangkan untuk mata kuliah lanjut dengan sedikit peminat ditempatkan di tempat yang lebih kecil atau di jurusan (institut) yang menyelengarakannya.
Secara umum, semua kuliah (Vorlesung) ini pun tidak wajib diikuti, tapi tentu saja akan membantu
proses belajar, karena mahasiswa dapat berinteraksi langsung dengan professor, walaupun tidak tertutup kemungkinan untuk berinteraksi diluar waktu kuliah. Untuk mata kuliah tertentu yang dianggap memerlukan banyak latihan, diadakan juga semacam waktu responsi (Uebung). Responsi biasanya dipegang oleh asisten professor dan bobot waktunya dihitung juga dalam SWS (Semester Wochen-Stunden). Sebagai contoh sebuah mata kuliah dasar dengan 3 SWS biasanya dibagi 2+1. Artinya 2 jam dalam seminggu dipakai untuk kuliah (professor) dan 1 jam dipakai untuk responsi (asisten).
Apa yang disampaikan pada perkuliahan sudah tercantum dalam lembaran kuliah (Skript) yang dibuat oleh Professor pengajar. Walau pada kenyataan Skript tersebut jelas tidak mencukupi. Kita masih harus belajar dari beberapa buku referensi lainnya. Buku-buku referensi apa saja yang bagus untuk kita pelajari bisa ditanyakan pada Professor pengajar atau senior kelas. Usahakan untuk tidak malas belajar, disiplin dan bekerja keras. Ingat tugas kita di sini memang untuk belajar dan belajar.
Konsultasi dengan wali tentu saja tidak wajib, terlebih selama seorang mahasiswa tidak mempunyai masalah akademik dan tahu apa yang harus ia lakukan. Tapi disisi lain melakukan konsultasi tentu saja mempunyai nilai tambah, karena professor bisa memberikan pandangan dalam kapasitas dia sebagai guru besar yang tentu saja lebih mengenal dunia akademik, dan dalam kasus yang lain dia bisa juga memberikan semacam rekomendasi yang kadang kadang diperlukan untuk mencari tempat praktikum atau untuk melamar beasiswa.
Bimbingan dari perguruan tinggi cukup minim. Kita yang harus berinisiatif mencari informasi. Jalin kontak dengan teman-teman kuliah atau kakak kelas. Pembentukan suatu kelompok belajar akan sangat membantu dan alternatif yang baik. Jaga kontak sesering mungkin dengan teman-teman kuliah agar informasi tetap terupdate dan semangat belajar terjaga.
Ketika awal kuliah kita membuat rencana studi, kuliah apa saja yang harus dan akan kita ambil. Mata kuliah yang harus kita ambil termasuk mata kuliah wajib pada bidang studi yang kita pilih, sedangkan mata kuliah pilihan dapat kita tentukan sendiri. Sebaiknya kita cari informasi mengenai mata kuliah yang ditawarkan jika belum jelas. Jangan sampai kita mengamnbil mata kuliah yang tidak ada hubungannya dengan studi dan justru memberatkan.
Di dalam kuliah jarang diadakan diskusi. Kuliah bukan tempatnya berdiskusi. Ada baiknya sebelum kuliah kita sudah mempersiapkan diri. Mengerti apa yang disampaikan pengajar tanpa persiapan sama sekali adalah cukup sulit. Sehingga bisa jadi kita akan malas mengikuti kuliah dan semakin lama semakin tenggelam tidak pernah mengikuti kuliah sama sekali.
Jadwal lengkap kegiatan akademik diterbitkan tiap awal semester dalam bentuk direktori mata kuliah (Vorlesungverzeichnis) yang bisa dibeli di toko buku sekitar komplek Perguruan Tinggi dengan harga sekitar 3-5 EURO. Didalamnya tercantum semua mata kuliah, waktu dan tempat (gedung kuliah – Hoersaal). Untuk mata kuliah dasar atau mata kuliah wajib dengan jumlah peserta cukup banyak, biasanya ditempatkan di gedung kuliah umum berkapasitas besar. Sedangkan untuk mata kuliah lanjut dengan sedikit peminat ditempatkan di tempat yang lebih kecil atau di jurusan (institut) yang menyelengarakannya.
Secara umum, semua kuliah (Vorlesung) ini pun tidak wajib diikuti, tapi tentu saja akan membantu
proses belajar, karena mahasiswa dapat berinteraksi langsung dengan professor, walaupun tidak tertutup kemungkinan untuk berinteraksi diluar waktu kuliah. Untuk mata kuliah tertentu yang dianggap memerlukan banyak latihan, diadakan juga semacam waktu responsi (Uebung). Responsi biasanya dipegang oleh asisten professor dan bobot waktunya dihitung juga dalam SWS (Semester Wochen-Stunden). Sebagai contoh sebuah mata kuliah dasar dengan 3 SWS biasanya dibagi 2+1. Artinya 2 jam dalam seminggu dipakai untuk kuliah (professor) dan 1 jam dipakai untuk responsi (asisten).
Apa yang disampaikan pada perkuliahan sudah tercantum dalam lembaran kuliah (Skript) yang dibuat oleh Professor pengajar. Walau pada kenyataan Skript tersebut jelas tidak mencukupi. Kita masih harus belajar dari beberapa buku referensi lainnya. Buku-buku referensi apa saja yang bagus untuk kita pelajari bisa ditanyakan pada Professor pengajar atau senior kelas. Usahakan untuk tidak malas belajar, disiplin dan bekerja keras. Ingat tugas kita di sini memang untuk belajar dan belajar.
Komentar
Posting Komentar